Minggu, September 4

Apa sih itu "KESEMPURNAAN"?

Lucu saja rasanya ketika orang bilang bahwa akan bersahabat selamanya, selamanya itu lama sekali. Begitu juga aku, seorang tak banyak memiliki teman dekat, aku bahkan lebih takut memilih teman ketimbang pacar.
    Lucu saja saat orang bilang akan bertemu lagi, bilang dari
“bareng2 terus yaa”
Terus “yang penting masih bisa atur jadwal kumpul lah”
Udah gitu “yang penting masih bisa ketemu sesekali lah”
Sampe akhirnya “mereka apa kabar yaa”
“Udah lama nggak ketemu”
“kangen jg pengen ketemu”
orang-orang datang dan pergi begitu saja, selagi masih bisa kumpul usahain kumpul Nikmatin kebersamaan selagi masih ada
Kuliah mengambil jurusan komunikasi, bekerja di stasiun tv membuaku mengeal banyak orang, pernah sekali atasanku bertanya,


    “kamu punya teman dekat?”
    “ya, ada beberapa” jawabku
    “masih ketemuan?”
    “sudah agak jarang,pak.. masing-masing terlampau sibuk sendiri”
    “apakah mereka istimewa bagimu?’
Belum sempat aku menjawab atasanku melanjutkan
    “ingat, pada akhirnya yang istimewa akan digantikan dengan yang selalu ada” lalu ia pergi menjauh sambil tertawa.
    Memang benar katanya, Dulu kalau mau kumpul tinggal kumpul, lama - lama diajakin via grup chat yang respon makin dikit, makin dikit, makin dikit dan Ada satu titik dimana kita seolah ngeliat kebelakang, terus sadar kalau temen-temen yang dulu barengan satu per satu pada hilang.
    “Nanti juga bisalah kumpul lagi kayak dulu” adalah kebohngan terjahat yang pernah kita beritahu. Hal pertama yang kamu sadari ketika kamu bangun adalah semuanya hilang, semua hal bagus itu, akakah akan menghilang?  YA! Tentu saja.
    Jangan remehin secuil rasa kangen. Tapi sayangnya, kangen itu datangnya gak barengan ; pas kita kangen, mereka yg dikangenin gak lagi kangen, dan gitu sebaliknya. Kalau ada yang ngajak kumpul, usahain kumpul walaupun lagi gak kangen-kangen amat atau malah emang lagi males. Siapa yang tahu itu saat terakhir mereka? Atau bahkan kamu..
    Dari yang mau nyapa tinggal nyapa, sampe kalau mau chat/nelfon mesti nanya dulu sibuk apa enggak.
Dari yang asal main tag foto-foto aib sampe yg mau ikut komen aja ragu, gara-gara banyak komen dari temen-temen barunya.
Dari yang kalau mau chat nggak perlu ada topik aja bisa seru, sampe yang mau mulai chat sm temen lama aja harus nunggu ada perlu/topiknya.
Dari yg udah nggak tau malu minjem duit sampe yg segen sekedar mau nanya kabar. Akhirnya? Cuma berani scrolling news feed temen-temen lama.
Saya berbahagia kalau kalian semua baik-baik saja dan Sampe masing-masing udah sibuk sendiri.
Kalau udah kayak gini, ya nggak bisa nyalahin siapa-siapa, emang masanya udah habis, dan cuma bisa bilang ” sukses lah bro, sampai jumpa kelak”
Saya begitu mengingat curhatan teman-teman saya, Seorang kawan sedang bercerita tentang perasaannya. Dimana dia memiliki kekasih yang meninggalkannya entah apa alasannya. Harusnya dia lebih jeli menilai dan melihat, apakah benar ada cinta atau hanya ketertarikan dan obsesi sesaat diantara mereka.Namun, ya sudahlah sebagai teman aku hanya bisa mendengar dan memberi tanggapan.Malam pun berlanjut, ditemani cahaya bintang dan hembusan angin ku coba untuk membuka pikirannya.Aku pun bertanya padanya,
"Apakah kau tidak lelah seperti ini dan mengharap sesuatu yang tidak pasti?".
Dia pun menjawab dengan sedikit senyuman,
"Lelah?. Jujur, iya. Tapi setiap aku ingin pergi, hati meminta untuk berjuang lagi, dan logikaku seakan berkata masa cuma segini?. Jadi, aku memutuskan untuk kembali".
Sambil tersenyum ia berkata
"Mencari teman hidup itu bukan perihal tampang, harta, apalagi gelar, tapi tentang seseorang yang mau duduk bersamamu sampai rambut memutih dan raga tak mampu lagi berbuat banyak."
Aku rasa dia benar, banyak dari kita terdistorsi dengan tampang dan gaya, lupa bahwa sebenarnya berkomitmen itu tentang berkomunikasi. Aku selalu percaya, cinta adalah reaksi kimia, gabungan feromon, endorfin dan serotonin. Setelah beberapa tahun, zat-zat tersebut akan hilang dari pasangan. Iya, cinta bisa menghilang. Lalu kenapa kakek-neneku bisa bertahan hidup berdua sampai mereka meninggal? Karena saat cinta menghilang, mereka punya sesuatu yang disebut kasih sayang, keterbiasaan, empati dan tentu saja, komunikasi.
Jadi sejak saat dimana atasanku berkata “ingat, pada akhirnya yang istimewa akan digantikan dengan yang selalu ada” aku berpikir sejenak mulai mengambil handphoneku dan mengetik sms, kukirimkan keseluruh kontak teman smp,sma,kuliah, serta kolega dan patner kerjaku.


“aku tidak tahu bagaimana harus memulainya, tapi aku akan begitu bersyukur kepada Tuhan karna Ia telah meberikan elemapatn padaku untuk prnah bertemu dan mengenal kalian, jangan tanyakan seberapa besar rasa sayangku pada kalian, cukup Tuhan yang tahu seberapa bosan Ia mendengar nama kalian dalam doaku. Terima kasih kalian telah menemaniku melakukan hal-hal konyol dan begitu menyenangkan dan selalu ada untukku, terima kasih teman"

Tidak ada komentar: