Di Cerita Detektif I ini ada 9 kasus, let's start!!
First Case:
1. Iseng-Iseng Berhadiah
Surat kabar News People mengadakan sayembara berhadiah untuk merayakan ultah yang ke 25. Pada koran terbitan terbaru dimuat cerita dimana di dalam cerita tsb terdapat kesalahan. Pembaca tercepat yang menebak kesalahan dengan benar akan diberi hadiah sebesar 2500 dollar.
John dan Belinda adalah kakak adik yang membuka kantor detektif CIA yang cukup laris John berusia 24 tahun dan Belinda berusia 22 tahun. Selain mereka, kantor detektif ini juga beranggotakan Jim dan juga Bruce, teman baik mereka sejak kecil. Karena tak ada kasus baru, mereka iseng membacanya. Ceritanya begini:
Ketika Sersan Ken ditugaskan menulis laporan tentang pencarian terhadap Tony Smith, ia sedang menderita sakit kepala. Hal itu sangat menganggu pekerjaanya sehingga ia membuat beberapa kesalahan dalam laporannya. Ini isinya:
Dicari: Seorang laki-laki bernama Tony Smith, umur 22 tahun. Alamat terakhir di Mayburry 21 dengan tuduhan, turut membantu dalam kasus perampokan.
Ada yang melaporkan bahwa Tony Smith pada tanggal 31 April terlihat mengendarai sepeda motor di jalan Rainy. Sepeda motor tsb disandarkan pada pohon oak, tidak jauh dari sebuah mobil yang sedang diparkir di jalan itu.
Mobil itu adalah jenis BMW terbaru. Setelah pintu mobil berhasil dibuka, tersangka mematikan alarm mobil lalu menghidupkan mesin mobil dan meninggalkan tempat kejadian dengan mengendarai mobil tsb.
Pada saat kejadian, laki-laki yang diduga sebagai Tony Smith, mengenakan jaket bewarna biru. Ia memakai celana coklat muda dan sepasang sepatu olahraga putih. Namun berhubung tidak ada saksi mata, maka arah yang dituju Tony belum dapat diketahui dengan pasti.
Untung saja Sersan Ken memeriksa ulang laporannya, sebelum ia mengirimkan laporan itu ke atasannya. Dengan demikian ia masih sempat memperbaiki empat kesalahan yang terdapat pada laporannya.
** Para pembaca yang budiman. Carilah empat kesalahan itu. Ada 2500 dollar menanti anda. Siapa cepat dia, yang dapat! **
“Gampang sekali,” ujar John setelah membaca cerita itu dan diiyakan Belinda dengan anggukan. Mereka berdua secepatnya pergi ke redaksi News People dan menyerahkan jawaban itu. Berhubung John dan Belinda adalah orang pertama yang menebak dengan benar, maka mereka berhak atas 2500 dollar. Lumayan untuk nutupin ongkos kantor detektif mereka yang lagi sepi kasus minggu ini.
** Sebutkan empat kesalahan apa saja yang terdapat dalam cerita itu!**
Selamat mencoba!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Kasus Pencurian Mobil
(Berhubung karena banyak yang bingung dengan kantor detektif CIA, saya mengubahnya menjadi kantor detektif 2J & 2B saja. Yaitu John dan adiknya Belinda. Pacar Belinda, Jim dan teman baik mereka Bruce.)
Jam 6:00 pagi, John detektif kita sedang berlari pagi ketika ia mendengar teriakan dari sebuah rumah. John bergegas mendatangi rumah tsb.
“Mobilku…mobilku hilang!” seru si pemilik rumah yang berusia setengah baya itu tersendat.
“Tenang, pak. Coba ceritakan ciri-ciri mobil bapak, mungkin saya bisa membantu bapak mencari,” ujar John berusaha menenangkan.
“Mobil saya merk Toyota keluaran terbaru, berwarna perak metalik dengan nomor plat BX 1356 ZZ.”
“Ah”seru John kaget.”Saya baru saja melihat mobil seperti yang dideskripsikan bapak pada sebuah rumah besar bewarna ungu beberapa blok dari sini.”
“Rumah ungu?” Tanya si bapak. “Ini pasti lagi-lagi kerjaan si kembar Machine, Mereka tinggal di rumah itu setelah mewarisinya dari ayah mereka. Kedua-duanya suka terlibat dalam keributan, pesta sampai dini hari dan berbagai macam kegiatan buruk lainnya.”
“Kalau begitu ayo kita pergi kesana untuk menanyai mereka,” anjur John sambil beranjak pergi diikuti bapak itu.
Tujuh menit kemudian, di depan kediaman rumah Machine. Mobil si bapak masih ada disana. Tok , tok, tok. Tak ada jawaban. John mengetuk lebih keras lagi. Pintu terbuka. Seorang pemuda berkimono hijau menegur dengan masam. “Ada apa? Pagi-pagi menganggu orang.”
“Bapak ini kehilangan mobilnya dan sekarang mobilnya ada di halaman rumah ini. Saya adalah detektif 2J & 2B.” John memberikan kartu namanya. “Boleh tanya apa yang anda kerjakan sampai pagi ini?”
“Saya baru pulang dari diskotik sekitar lima belas menit yang lalu bersama dengan teman saya.”
“Saya mendengar anda mempunyai saudara kembar?” Tanya John.
“Ya, Bob Machine. Dia itu biang onar. Saya melihatnya pulang sambil mengendarai mobil di depan pukul setengah enam.” jawab Leo culas.
Hmm, seorang saudara yang menceritakan keburukan saudaranya sendiri bukan sikap terpuji, pikir John dalam hati. Lalu John pergi mewawancarai Bob Machine. Pemuda itu sama kurang ajarnya dengan Leo.
“Anda detektif?” dengus Bob. “Saya tidak suka ada orang yang berlagak pintar.”
John berusaha menahan kesabarannya. “Seorang bapak kehilangan mobil dan mobilnya itu ada disini. Anda tahu sesuatu mengenai mobil itu dan apa yang sedang anda kerjakan?”
“Saya pulang pukul setengah enam dan minum bir sambil nonton TV. Setelah itu anda datang. Bukan aku yang mengendarai mobil itu, toh aku punya mobil sendiri. Kurasa Leo yang mengambil mobil itu dan membawanya jalan-jalan.” jawab Bob sambil tersenyum licik.
“Terima kasih atas informasinya.” Lalu John menemui bapak itu. “Saya sudah tahu pencurinya siapa karena dia membuat kesalahan dalam obrolannya. Memang lidah tak bertulang.”
Bapak itu mengangguk puas. Mereka menemui salah satu di antara kembar Machine, menyodorkan bukti yang ada. Si pelaku mengaku dengan muka pucat dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Katanya dia hanya meminjam mobil si bapak untuk jalan-jalan dan akan mengembalikannya setelah itu.
** Siapa si pencuri, Leo atau Bob? Bukti? (Satu saja)**
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Teka Teki Hercule Poirot
Anda kenal dengan Hercule Poirot, bukan? Dia adalah tokoh detektif ciptaan Agatha Christie yang merupakan detektif terhebat setelah Sherlock Holmes. Buku-buku dengan Poirot sebagai detektif selalu laku keras. Salah satu buku yang paling terkenal “The Big Four”.
Sekarang Los Angeles dihebohkan karena ada sebuah buku “The Big Four” cetakan pertama yang terdapat tulisan dan tanda tangan asli pengarang pada halaman pertama buku tsb. Belinda yang tergila-gila pada kisah Hercule Poirot segera ke toko buku itu untuk melihat. Di tempat itu telah dipadati oleh banyak orang. Rupanya penggemar Hercule Poirot banyak sekali. Terjadi tawar menawar di antara mereka. Siapa penawar tertinggi akan memperoleh buku langka tsb.
“1000 dollar;” tawar seorang bapak.
“1500 dollar,” ibu berkacamata tak mau kalah.
“2500 dollar,” seru Belinda. Nggak apa-apa deh kalo harus makan mie instant sebulan ini asal bisa mendapat buku tsb. Pacarnya Jim, pasti bakalan ngomel panjang lebar kalo tahu dia menawar setinggi ini.
“20000 dollar!”
Wow! Senua orang menoleh ke empunya suara. Seorang gadis berusia 20-an yang cantik. Tentu saja dengan tawaran setinggi itu, bukunya diperoleh gadis tsb. Kerumunan mulai mereda. Belinda yang masih penasaran ingin melihat buku itu, menghampiri si gadis.
“Selamat siang, nona. Maaf kalau mengganggu.”
“Ya, ada apa?”
“Saya adalah fans berat Hercule Poirot. Boleh nggak saya melihat isi tulisan yang dihebohkan itu sebentar saja?” ujar Belinda penuh harap.
Ternyata gadis yang bernama Cindy tidak keberatan. Dia meminjamkannya kepada Belinda. Dengan hati-hati Belinda membuka halaman pertama buku itu dan membaca. Halamannya sudah menguning dan tulisan tangannya agak susah dibaca. Ini isinya:
** Kepada cucuku yang tercinta. Buku ini kuhadiahkan untukmu. Semoga kamu rajin belajar selalu. Tertanda, Hercule Poirot. **
Tiba-tiba raut wajah Belinda menjadi gusar.
“Cindy, ada yang salah pada tulisan ini. Coba dibaca deh.” Belinda menyodorkan buku itu ke Cindy.
“Hmm, kamu benar.” Angguk Cindy. “Yuk, kita temui si pemilik buku ini.”
Akhirnya si penjual buku ini mengaku setelah diberitahu kesalahan fatal yang diperbuatnya. Dia mengaku telah menulis sendiri tulisan di halaman pertama sehingga ia dapat menjual buku itu dengan harga yang tinggi. Dengan berat hati dia mengembalikan uang Cindy.
** Mengapa Belinda tahu kalau buku itu palsu?” ** Bukti? (Satu Saja)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Cerita John
John lagi kedatangan seorang teman lama, Pon. Pon adalah
seorang ilmuwan yang cukup berhasil di bidang sains. Iseng ia membaca
cerita John yang akan dikirim ke redaksi News People. Rupanya News
People meminta John (dengan imbalan memadai ) menulis cerita yang bisa
dicari kesalahannya oleh pembaca mereka. Ada dua kesalahan dalam cerita
John. Ini ceritanya:
SHERIFF BROWN
Pada zaman dahulu, sewaktu sheriff menjadi polisi, terjadi
banyak sekali kekacauan yang dilakukan para bandit. Yang paling terkenal
adalah Billy The Kid. Ada juga gerombolan bandit Texas yang bukan hanya
suka merampok bank tapi tak segan pula membunuh korbannya.
Suatu hari di meja sheriff Brown terdapat sepucuk surat kaleng yang berbunyi:
“Ingin tangkap gerombolan bandit Texas? Kepunglah mereka di pegunungan Hallway pukul setengah dua belas besok.”
Esoknya, sheriff dan ketiga anak buahnya bersiap-siap dengan
dua buah pistol perorang. Tepat pukul sebelas, mereka tiba di pegunungan
Hallway lalu bersembunyi di belakang tebing tinggi. Detik pun berlalu.
Sudah
sejam mereka menunggu tetapi gerombolan itu belum muncul juga.
Boro-boro manusia, tak ada seekor binatangpun yang lewat disana. Hanya
kesunyian dan bayangan memanjang mereka yang menemani. Keringat
bercucuran deras dari dahi dan seluruh tubuh. Sial, umpat sheriff Brown
di hati. Surat kaleng itu pasti hanya untuk mempermainkan mereka
berlima. Sheriff Brown gagal menangkap gerombolan bandit Texas hari itu.
Yang diperoleh malah kaku dan kram pada tubuh.
(Cerita selesai)
“John, lumayan gampang lho kesalahan yang ada pada cerita ini,” nyengir Pon.
“Belagu amat lo,” timpal John keki karena ceritanya diremehkan.
** Nah para detektif, dua kesalahan apa saja yang ada dalam cerita John?**
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Pembicaraan di Pinggir Pantai
Kejadian ini terjadi waktu ayah John dan Belinda, Letnan Patrick masih menjadi polisi. Ini kasusnya:
Selasa, 12 Juli 1979
Pantai Florida, ombak laut bergelombang dengan tenangnya.
Tidak seperti kemarin dan lusa kemarin dimana terjadi badai yang hampir
menenggelamkan sebuah kapal. Hari ini cuaca cerah dan sinar matahari
lumayan terik.
Letnan Patrick sedang berlibur disana bersama keluarganya.
Istrinya Mary dan dua anaknya, John dan Belinda cilik. Sayang ketenangan
mereka terusik karena terjadi serangkaian pencurian di hotel mereka
tinggal di tepi pantai. Berhubung karena bantuan polisi yang dipanggil
manajer hotel belum sampai, Letnan Patrick mencoba membantunya. Si
manajer stress berat karena mendapat komplain keras dari 5 tamu hotel
yang kehilangan barang-barang berharga. Bisa hancur nama baik hotel
tersebut kalau tidak segera menangkap pelakunya.
Letnan Patrick mencurigai 5 orang disana yang mempunyai
catatan kriminil dan pernah berurusan dengan polisi. Ini hasil
wawancaranya:
Orang 1 : “Saya tinggal di pondok + 1500m dari hotel. Saya sudah insyaf dan tidak suka berbuat kejahatan lagi.”
Orang
2 : “Saya sudah menjadi orang baik-baik dan tinggal di sebuah rumah
dekat pantai + 3 km dari sini.Saya menjadi pelukis sekarang.”
Orang 3 : “Saya menjadi pelayan di hotel ini tapi saya sudah insyaf, jadi anda tidak boleh menuduh sembarangan.”
Orang
4 : “Saya sudah tiga hari berkemah dekat pantai dan tidak mendekati
hotel itu. Itu dia kemah saya. Saya sudah insyaf, pak.”
Orang 5 : “Saya bekerja sebagai penyelamat pantai disini. Saya sudah menjadi orang baik-baik. Maaf, saya ada kerjaan.”
Sesaat kemudian Letnan Patrick berhasil mengetahui dan
menangkap si pencuri itu. Ada satu kesalahan kecil yang diperbuat oleh
pencuri yang mengaku sudah menjadi orang baik-baik itu. Liburan
sekeluarga mereka pun menjadi lancar kembali.
** Siapa si pencuri itu? Bukti? **
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Pencuri Yang Sial
Jim , pacar Belinda mendapat kasus baru. Ibu Louis, pemilik
toko buku “Top Books” memperoleh musibah. Sekarang dia ada di kantor
detektif 2J & 2B menceritakan masalahnya kepada Jim.
“Hari ini saya menerima kiriman buku sejarah “History”
cetakan pertama yang sangat langka. Saya sudah lama sekali mengincar
buku ini lewat lelang di Internet. Akhirnya berhasil saya dapatkan
dengan harga 1000 dollar.” Raut wajah bu Louis masih muram.
“Ada berapa orang yang datang ke toko ibu setelah ibu menerima buku itu?” tanya Jim dengan nada simpati.
“Tiga
orang. Ada Bu Hart. Ia membeli buku autobiografi Bill Clinton. Lalu Bu
Rachel, ia meminta aku mencarikan novel Danielle Steel karena ia lupa
membawa kacamata. Lalu Pak Oz membeli buku geografi.”
“Apa mereka tahu itu buku yang mahal?”
“Sayangnya ya. Ketika saya memajang buku itu di rak , Pak Oz
bertanya tentang buku itu dan saya menjelaskan bahwa itu adalah buku
langka yang mahal. Waktu itu baik Bu Rachel maupun Bu Hart berada di
dekat kami. Setelah mereka pulang, saya baru sadar bahwa buku tersebut
telah lenyap. Saya tidak terlalu memperhatikan buku itu karena mereka
adalah langganan lama dan tidak pernah terlintas di benak saya, salah
satu dari mereka akan mencuri.” tutur bu Louis panjang lebar.
“Jadi mereka mempunyai kesempatan mencuri?” Tanya Jim.
“Ya. Bu Hart dan bu Rachel membawa tas dan pak Oz membawa map besar.”
Setelah memperoleh alamat ketiga pelanggan dari bu Louis, Jim
mengunjungi ketiga tersangka. Pertama, Jim mendatangi Bu Hart. Jim
mengetuk pintu. Seraut wajah masam muncul setelah pintu dibuka. Jim lalu
menceritakan masalahnya.
“Jadi pemilik toko buku itu menuduh
saya yah?” wanita itu berkata berang. “Saya tidak terima. Di toko buku
itu masih ada seorang wanita lain dan seorang lelaki. Tingkah laku
mereka mencurigakan.”
“Terima kasih,” sahut Jim sopan.
Lalu Jim pergi ke rumah bu Rachel. Jim kembali menceritakan masalahnya.
“O…anda
menuduh saya yah? Tetapi di toko buku itu masih ada dua orang lagi.
Kulihat salah satu dari mereka memegang sebuah buku sejarah.”
“Terima kasih,” ujar Jim.
Terakhir, Jim ke rumah Pak Oz dan kembali menceritakan masalahnya.
“Anda
menuduh saya?” kata pak Oz. “Di toko buku itu masih ada dua orang
wanita pembeli. Dan saya melihat masing-masing dari mereka memegang
sebuah buku.”
“Terima kasih.”
Jim kembali menemui bu Louis dan mengatakan bahwa dia telah
menemukan si pencuri buku itu disertai bukti yang kuat dari rekaman
pembicaraan Jim dengan salah satu tersangka. Bu Louis menelpon pencuri
itu dan memintanya mengembalikan bukunya atau bukti rekaman akan
diserahkan ke kantor polisi.
Sejam kemudian, buku langka itu kembali ke tangan bu Louis melalui kiriman kurir Fed Ex. Bu Louis-pun dapat tersenyum kembali.
siapakah pencuri buku tersebut?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Pencuri Dompet Yang Gagal
Bila anda kebetulan mengunjungi jalan Avenue di LA , anda
pasti akan melihat sebuah gedung fitness yang megah. Fitness Centre
“Success” ini bertingkat lima dan sangat lengkap isinya. Tak heran kalau
Success merupakan tempat fitness yang sangat laku dan mempunyai banyak
member.
Tingkat satu adalah lobi untuk penyambutan tamu dan
tempat sekuriti. Tingkat dua adalah tempat ganti pakaian yang dibagi
dua, antara pria dan wanita. Ada pula sauna bagi yang ingin
mengistirahatkan badannya. Tingkat tiga dan empat adalah tempat melatih
otot dengan alat-alat muktahir dan didampingi oleh personal trainer yang
qualified. Ada pula kantor konsultasi dengan dokter ahli gizi. Dan
tingkat teratas adalah tempat aerobik dan tempat pemijitan.
Malam yang dingin.
Gedung Success terjadi pencurian
dompet-dompet para member fitness yang disimpan di ruang ganti baju.
Sewaktu selesai aerobic pukul sembilan malam dan ingin berganti pakaian,
mereka mendapatkan dompet-dompet mereka telah amblas. Tentu saja para
member ribut-ribut dan meminta tanggung jawab manajer Success , Marcus
Rourke. Marcus segera menelpon Bruce, teman lamanya untuk menolongnya
menyelidiki kasus ini. Bruce yang kebetulan berada di dekat sana, tiba
sepuluh menit kemudian.
Berhubung waktu kejadian hanya tinggal member dari kelas
aerobic saja, maka kemungkinan besar pula pencurinya adalah salah
seorang member kelas tersebut. Dari resepsionis diperoleh 3 member yang
telat mengikuti kelas aerobic yang di mulai pukul delapan malam. Bruce
menemui satpam Success yang baru, pak Artie di lantai satu untuk
dimintai keterangan tambahan.
“Anda berjaga terus di tempat anda dari jam delapan malam?” tanya Bruce memulai penyelidikannya.
“Ya, saya terus di tempat saya sampai sekarang.” Jawab pak Artie mantap.
“Anda melihat sesuatu yang mencurigakan?”
Setelah
berpikir sejenak. “Ada pak,” tutur pak Artie. “Ada seorang pemuda
dengan topi dan kacamata hitam dengan sikap mencurigakan.
Sebentar-bentar menoleh ke kiri dan ke kanan. ”
“Jam berapa pemuda itu muncul?”
“Sekitar pukul delapan malam lewat seperempat.”
“Apalagi yang anda lihat?” desak Bruce.
“Kuikuti pemuda itu dari jauh dan melihat dia mendekati kamar ganti .”
“Apa mungkin pemuda itu adalah salah seorang member di sini yang telat datang hari ini?”
“Wah,
saya kurang tahu, Pak. Saya masih baru disini jadi belum begitu
menghapal wajah-wajah member .” Pak Artie mengakhiri jawabannya.
Setelah mengucapkan terima kasih, Bruce pergi mewawancarai
ketiga member yang datang telat yaitu Jack, David dan Max. Pertanyaan
yang diajukan sama terhadap ketiga member tersebut.
“Mengapa anda terlambat? Berapa lama telatnya?”
Jack : “Karena mobilku mogok. Sungguh sial nasibku, sudah
telat malah dituduh sebagai pencuri pula. Saya tiba disini kira-kira dua
belas menit lebih telat dari jadwal.”
David: “Saya lembur kerja tadi. Saya telat delapan menit dari jadwal dan saya bukan seorang pencuri. “
Max: “Saya tertidur di rumah . Saya telat 20 menit dari
jadwal. Untuk apa saya mencuri? Uang warisan keluarga saya cukup saya
belanjakan apa saja untuk seumur hidup saya.”
Sesaat setelah berpikir, Bruce menemui temannya Marcus.
“Bagaimana
Bruce, ketemu pelakunya?” tanya Marcus cemas. Hancur usahanya kalau
pencuri itu tidak tertangkap dan berita jelek ini menyebar keluar.
“Masa
nggak ketemu?” nyengir Bruce. “ Nih orangnya.” Dia memberitahu Marcus
si pelaku lengkap dengan bukti. Si pencuri memang bernasib sial ketemu
dengan Bruce malam ini.
**Siapa Si Pencuri? Bukti? (Ada satu)**
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8. Kasus Penulis Siluman
Ketika John dan Belinda sibuk mengurus kasus surat kaleng
(kasus kesepuluh), Jim & Bruce dimintai bantuan oleh Inspektur
George LAPD. Kasusnya agak membingungkan. Terjadi pertikaian antara ibu
kost dengan penyewanya. Ini keterangan dari ibu kost, Bu Muller.
“Saya pada mulanya tidak pernah menjadikan rumah saya sebagai
tempat kos. Karena sedang dalam kesulitan keuangan terpaksa saya
menyewakan kost buat tuan Tom. Dia membayar selama setahun di muka.
Mulanya tidak terjadi apa-apa. 3 bulan berjalan dengan mulus. Menginjak
bulan keempat keadaan ini mulai berubah.
Saya mulai terganggu dengan pesta tengah malam Tom. Dia juga
mengajak teman-temannya bergadang sampai larut malam dan bernyanyi
keras-keras selama sebulan ini. Saya mulai kehilangan kesabaran dan
mencoba menegur Tom, tapi dia tetap cuek dan meneruskan kebiasannya.
Saya dongkol dan kesal habis. Saya sudah akan mendepaknya keluar.
Lalu
hari ini saya dituduh Tom merusak mobilnya dengan menempelkan kertas ke
mobilnya dengan tulisan kurang ajar secara sengaja. Tentu saya sebagai
wanita terhormat tidak akan melakukan hal ini. Pasti Tom yang
melakukannya dan ingin merusak nama baik saya,” jelas Bu Muller panjang
lebar.
Jim menoleh ke arah Tom. “Kapan anda mengetahui mobil anda ditempelin kertas?”
“Saya
menemukannya tadi pagi waktu ingin mengelap mobil. Semalam mobilnya
masih mulus,” jawab Tom. “Nyonya Muller adalah ibu kost yang sangat
cerewet dan banyak permintaannya. Kalau buka pintu depan tidak boleh
terlalu lebar takut debu dan nyamuk masuk. Kalau mengajak teman untuk
bertamu di kost selalu dipelototin dengan muka galak. Saya sebenarnya
ingin pindah kost tapi dia nggak mau membayar sisa 8 buan uang kost yang
sudah saya bayar duluan. Katanya itu sudah peraturan. Aturan dari
mana?”
“Tulisan apa yang ditempel di mobil anda?” tanya Jim.
“TOM
BROWN BRENGSEK! Saya yakin Bu Muller yang melakukannya karena ingin
membalas saya yang suka mengajak teman-teman datang bertamu. Buktinya
saya menemukan lem Glue yang kosong di tong sampah ketika saya membuang
sampah kemarin sore. Padahal mobil saya masih baru dan saya jaga dengan
hati-hati biar nggak lecet. Dasar Ibu kost yang nggak ada kerjaan,” ujar
Tom kesal.
“Saya? Jangan sembarangan menuduh yah! Dasar pemuda
brengsek!” semprot Bu Muller yang tidak dapat menahan emosinya. “Pasti
kamu yang menempelnya sendiri.”
“Sudahlah, Bu Muller mengaku saja. Ibukan pelakunya,” sergah Tom tak mau kalah. Pertengkaran sengitpun terjadi.
Bruce segera menengahi.
“Sudah…sudah jangan ribut.
Saya tahu siapa pelakunya.” Bruce memberikan bukti yang tak
terbantahkan. Si penulis itu mengaku juga pada akhirnya.
** Siapa si penulis? Bu Muller atau Tom? Bukti?**
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9. Gara-gara Cinta Ditolak
Cindy, teman baru Belinda yang hampir ditipu dalam kasus buku
palsu Hercule Poirot mendapat teror surat kaleng. Setelah menerima
telepon darinya, John dan Belinda segera berangkat ke rumah Cindy.
“KAU…
JANGAN MENTANG-MENTANG KAMU CANTIK DAN KAYA,
LALU BELAGU DAN SOMBONG ABIS. DANDANANMU NORAK DAN TINGKAHMU
MACAM-MACAM. DASAR GENIT.”
Itu hanya salah satu dari sekian banyaknya surat kaleng yang diperoleh Cindy belakangan ini.
“Hmmm…”
John berdehem kecil. “Sebuah surat kaleng yang isinya sangat jahat.
Kamu tahu siapa saja yang sangat membencimu akhir-akhir ini?”
Cindy berpikir sejenak.
“Uh.., mungkin Ted, Sam dan Ralf. Mereka pernah mengutarakan
cintanya tapi saya tolak dengan halus. Dan mereka terus ngotot ngajak
kencan terus. Akhir-akhir ini kalau mereka yang telpon tidak saya
angkat.” jelas Cindy. “Tolong saya yah, teman-teman. Saya jadi tak bisa
tidur tenang belakangan ini.”
“Oke, tolong berikan alamat mereka dan kami akan menanyai mereka,” ujar Belinda gemes. Sudah ditolak kok masih nempel terus?
* * *
Ting Tong. Ting Tong. (belasan kali)
Pintu terbuka dan seraut wajah masam melototi John dan Belinda.
“Ada
apa? Menggangu tidur siangku saja. Apabila anda berdua mau menawarkan
barang dagangan, silakan angkat kaki dari sini!’ seru Ted.
“Bukan,
anda salah paham,” tukas John cepat. “Kami datang kesini karena teman
kami Cindy Peterson mendapat surat kaleng. Coba anda baca”
Ted
membaca surat itu tanpa mempersilakan mereka masuk. Syukurin ditolak
Cindy, umpat Belinda di hati. Cowok yang satu ini sangat kasar.
“Surat yang jahat,” gumam Ted.
“Kabarnya anda pernah ditolak oleh Cidy?” tanya Belinda.
Tiba-tiba
muka Ted memerah gusar. “Anda menuduh saya sebagai penulis surat ini
yah? Kalau begitu anda salah besar! Memang hati saya sakit ditolak
melulu oleh Cindy tapi saya tidak akan melakukan tindakan sepengecut
ini! Mengirimi orang dengan surat kaleng. Permisi saya mau melanjutkan
tidur saya yang terganggu!” BUMM!! Pintu ditutup dengan bantingan keras.
Sedikit kesal John dan Belinda menuju rumah Sam.
Sam berwajah agak cerah dari Ted.
“Hallo, ada apa yah?” tanyanya ramah .
“Selamat siang. Teman kami yang anda kenal juga, Cindy Peterson mengeluh tentang surat yang dialamatkan padanya.” jelas Belinda.
“Boleh saya melihat surat kaleng itu?”
John memperlihatkannya kepada Sam.
“Hmm… surat yang bernada kurang ajar.”
“Cindy memberitahu kami kalau cinta anda pernah ditolak olehnya?” tanya John.
“Benar.
Tapi bukan saya yang menulis surat-surat itu walaupun saya pernah
ditolak Cindy. Menulis surat beginian bukan tindakan terpuji,” jawab
Sam.
“Terima kasih. Kami permisi dulu,” ujar John melangkah pergi diikuti Belinda.
Ralf seorang pria yang suka berpakaian dengan warna menyolok. Kemeja kuning dan celana hijau.
“Selamat siang,” sapa John. “Teman kami, Cindy Peterson menerima surat yang menurutnya ditulis oleh anda.”
“Coba saya lihat.”ujar Ralf sambil menerima surat yang disodorkan oleh John.
“Hmmm…surat
kaleng yang keji. Walaupun hubungan saya dengan Cindy tidak begitu baik
akhir-akhir ini tapi bukan saya yang menulisnya. “
“Kalau tak salah anda pernah ditolak oleh Cindy?” tanya Belinda.
“Benar.
Tapi sekali lagi bukan saya yang menulisnya. Saya orangnya blak-blakan.
Kalau saya tidak suka, akan saya bilang terus terang. Saya tidak akan
melakukan perbuatan yang memalukan seperti ini.” tutur Ralf panjang
lebar.
“Terima kasih. Permisi.” Belinda dan John melangkah pergi.
Di rumah Cindy, mereka berembuk.
“John, setelah disimak dengan seksama hasil wawancara kita, saya sudah tahu siapa penulis surat ini,” ujar Belinda yakin.
“Ya, saya juga,” timpal John. “Ada dua kesalahan kecil yang dilakukan si penulis.”
Mereka bertiga segera pergi menemui si penulis. Disertai
bukti kuat, si penulis tak dapat mengelak. Cindy mengancam akan melapor
kepada polisi bila si penulis mengirimnya surat dan menelponnya lagi.
Tentu saja si penulis berjanji daripada ia berurusan dengan polisi. Lega
deh Cindy sekarang.
** Siapa si penulis itu? Bukti? (Ada dua bukti) **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar