"In order to get home, we will come up with an act that will blow everyone away!" - Alex
Mari
kita menjelajahi daratan eropa bersama empat sekawan penghuni Central
Park Zoo yang baru saja terdampar di Afrika! Di jilid ketiga yang
berjudul lengkap Madagascar 3: Europe’s Most Wanted ini, Alex
(Ben Stiller), Marty (Chris Rock), Melman (David Schwimmer), dan Gloria
(Jada Pinkett Smith), menjalani sebuah petualangan yang lebih seru dan
konyol dari sebelumnya. Kali ini mereka mau tak mau harus bergabung
dengan rombongan sirkus keliling demi menghindari kejaran dari Kapten
Chantel DuBois (Frances McDormand), pemimpin satgas pengontrol binatang
Monako, yang terobsesi untuk ‘mengoleksi’ kepala Alex. Petualangan
mereka bermula dari Monako, berlanjut ke Prancis, Italia, dan berakhir
di Inggris. Bagi Anda yang merasa bahwa dua jilid Madagascar yang
sebelumnya terasa datar dan membosankan, jangan keburu skeptis dengan
seri teranyar ini terlebih dahulu. Dua sutradara franchise ini, Eric
Darnell dan Tom McGrath, kembali duduk di bangku penyutradaraan sekali
lagi, dan kali ini mendapat bantuan penuh dari pembesut Shrek 2, Conrad Vernon. Hasilnya? Sebuah seri terbaik dari franchise Madagascar. Tontonan keluarga yang seru, menyenangkan, dan tentunya menghibur.
Permasalahan dalam Madagascar 3: Europe’s Most Wanted
dimulai tatkala para pinguin dan simpanse meninggalkan Alex, Marty,
Melman, dan Gloria, di Afrika demi mencoba keberuntungan (atau malah
justru merampok?) di kasino Monte Carlo. Mengalami mimpi buruk bahwa
mereka akan terjebak selamanya di Padang Savana Afrika, Alex pun
mengajak konco-konconya – termasuk para kukang yang super rempong –
untuk menjemput para pinguin dan simpanse. Monte Carlo bukanlah tempat
bagi singa, zebra, jerapah, dan kuda nil. Apabila ingin rencana berjalan
dengan mulus, strategi paling jitu harus dipersiapkan. Ah, tapi dimana
letak serunya jika segala rencana berjalan dengan semestinya? Para
petinggi di belakang layar tidak akan mengizinkan, begitu juga dengan
penonton. Rombongan hewan ini tanpa sengaja, tentu saja, menciptakan
kekacauan di Hotel De Paris saat menjalankan operasi penyelamatan. Pihak
keamanan hotel pun langsung menghubungi petugas pengontrol binatang
yang dipimpin oleh Kapten Chantel DuBois yang luar biasa cekatan.
Petugas yang sangat menggemari lagu milik Edith Piaf, "Non Je Ne
Regrette Rien", ini tak akan menyerah hingga berhasil mendapatkan kepala
Alex.
Adegan pembuka adalah salah satu bagian terbaik yang tidak boleh Anda lewatkan saat menyaksikan Madagascar 3: Europe’s Most Wanted.
Adegan kejar-kejaran di Monte Carlo dikemas dengan cepat, seru, dan
menyenangkan. Tak hanya dibuat tegang, saya pun berhasil dibuat
terpingkal-pingkal melihat tingkah polah para binatang plus Kapten
DuBois. Elemen komedi slapstick hiperbolis diterapkan disini. Kelucuan
yang hadir memang jarang disebabkan oleh dialog yang cerdas, melainkan
berasal dari adegan-adegan yang lebaynya tak ketulungan. Lebay pol!
Simak saja bagaimana aksi DuBois saat mengejar para rombongan hewan yang
sama sekali tidak masuk akal. Lagipula, mengapa mencari adegan yang
masuk akal dalam sebuah film animasi? Selama masih menyenangkan untuk
ditonton, tak masalah se-lebay apapun adegan tersebut dikemas. Bagusnya,
Madagascar 3: Europe’s Most Wanted pun tak dimuati dengan dialog penuh ceramah. Pesan moral tetap diselipkan tanpa perlu membuat jidat penonton mengerut.
Rombongan
hewan ini kudu mencari cara untuk meloloskan diri dari kejaran Kapten
DuBois. Satu-satunya jalan adalah dengan bergabung bersama rombongan
sirkus keliling yang terdiri dari Vitaly (Bryan Cranston), Gia (Jessica
Chastain), Stefano (Martin Short), dan beberapa hewan lainnya. Pada
awalnya, hubungan antara para penghuni kebun binatang dan para hewan
sirkus ini kurang baik. Vitaly tak percaya kepada Alex. Namun segalanya
berubah setelah Alex dan timnya berhasil membangun kembali kepercayaan
diri para anggota sirkus yang telah runtuh akibat trauma masa lalu.
Setelah adegan pembuka yang menyenangkan, trio sutradara kembali
mengajak para penonton, khususnya anak-anak, untuk bersenang-senang
dalam pertunjukkan sirkus yang penuh warna. Saya mendapatkan kepuasan
tersendiri tatkala menyaksikan Madagascar 3: Europe’s Most Wanted,
kepuasan yang tidak saya dapatkan di dua jilid sebelumnya. Dengan ritme
yang berjalan cepat, seru, dan penuh dengan tawa, 85 menit terasa
sangat singkat. Lagu ‘Afro Circus’ yang di-remix dengan ‘I Like to Move
It’ yang dibawakan oleh Marty atau Chris Rock menjadi sajian penutup
yang lezat. Hingga beberapa hari setelah menyaksikan film ini, lagu ini
masih ‘stuck’ di kepala saya dan tak henti-hentinya mendendangkannya.
Saya kecanduan lagu ini! Jika Anda tengah mencari sebuah tontonan yang
sanggup menghibur anak-anak atau keponakan Anda dan tetap bisa Anda
nikmati, maka Madagascar 3: Europe’s Most Wanted adalah pilihan yang tepat.
Exceeds Expectations
2D atau 3D? Saya sangat menyarankan Anda untuk menyaksikannya dalam versi 3D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar